Sabtu, 18 Mei 2013

Bertahan Dalam Sepi

Malam ini masih sama seperti malam-malam kemarin yang telah aku lewati..
Yang aku lewati sendiri, sebatang kara, tanpa siapapun..
Sepi.. Sepi yang kurasakan..Tanpa senyum dan tawa seseorang yang selalu ada disampingku..
Tanpa seseorang yang dengan tingkah lucunya yang selalu bisa membuat aku tertawa..
Tanpa seseorang yang selalu ingin mendengarkan cerita-ceritaku..
Tanpa seseorang yang selalu ingin berjalan bersama disampingku..
Aku mencoba bertahan dalam sepi ini..

Sore menjelang malam..
Hiruk pikuk remaja-remaja yang sedang di mabuk cinta meramaikan suasana jalan raya..
Mereka berpasang-pasangan.. Saling berpelukan di atas motor yang bergerak perlahan..
Dan aku hanya bisa menatap iri dari balik kemudi mobil yang melaju perlahan..
Sesekali ada juga orang-orang yang sama seperti aku melintas.. Sama seperti aku yang hanya seorang diri..
Entahlah apa mereka memang benar sendiri atau mereka sedang dalam perjalanan menjemput kekasihnya..
Aaahhhh..Ingin rasanya seperti mereka merasakan pelukan hangat dari seseorang yang ada dibelakang mereka.. Tapi tidak mungkin.. Lagi-lagi aku harus mencoba bertahan dalam sepi ini..

Ahh pantas saja mereka bertebaran di jalanan..
Aku hampir lupa kalau malam ini adalah Malam Minggu..
Entah Malam Mingguku yang keberapa tanpa seseorang disampingku..
Ingin rasanya aku segera sampai dirumah.. Namun disisi lain aku tidak ingin pulang..
Tapi terpaksa aku harus pulang juga kerumah.. Aku tidak tahu harus kemana lagi..
Kalau aku terus berputar-putar di jalanan ini yang ada rasa iriku akan sangat tinggi melihat mereka..
Selain itu juga akan menyia-nyiakan bensin mobil yang nantinya akan semakin langka..
Entahlah ada hubungannya atau tidak..

Yang jelas alasanku tidak ingin pulang ke rumah adalah karena setiap aku pulang ke rumah setiap itu juga penyesalanku akan selalu membayangi pikiranku..
Penyesalan  bahwa aku telah menyia-nyiakan orang yang menyayangiku..
Baiklah.. Aku putuskan untuk mandi sejenak setelah lelah beradu kesabaran dijalan sehabis mengantar saudaraku di rumah..
Setelah aku selesai mandi dan makan, aku ingin segera membaringkan sejenak badanku yang lelah..
Aku tidak peduli lagi terhadap tugas-tugas kuliahku yang belum aku sentuh sama sekali.. Aku lelah..

Aku menuju ke kamar tidurku yang kurasa sudah cukup dingin karena sebelum mandi tadi aku telah menghidupkan AC kamarku.. Aku membuka pintu kamarku.. Dinginnya suasana kamarku menyeruak sesaat setelah aku membuka pintu.. Sudah kuduga.. Aku mencoba membaringkan badanku..
Belum lama aku membaringkan badanku, rasa penyeselan itu menghampiriku.. Rasa penyeselan yang hampir setiap malam datang menghantui aku.. Aku coba menyetel lagu dari HP ku untuk menghilangkan pikiranku ini.. Aku memilih lagu Sammy Simorangkir yang berjudul Dia.. Aku mencoba bernyanyi di dalam hati sambil berharap dapat mengusir rasa sepi dan dinginnya kamar ini..

"Ku ingin dia yang sempurna.. Untuk diriku yang biasa.. Ku ingin Hatinya, ku ingin cintanya, ku ingin semua yang ada pada dirinya.. Ku hanya manusia biasa.. Tuhan bantuku tuk berubah.. Tuk miliki dia.. Tuk bahagiakannya.. Tuk menjadi orang yang sempurna untuk DIA.."

Ahhhhh.. Tanpa ku sadari air mataku menetes jatuh..
Air mata penyesalan yang terus keluar dari mataku..
Aku mencoba menyeka air mataku..
Aku mencoba menahan air mataku..
Aku mencoba kuat.. Tapi tak bisa..
Aku tersadar.. Semakin hari penyesalanku ini semakin dalam..
Aku bingung harus berbuat apa untuk menebus semua kesalahanku ini..
Melupakannya?? Itu tidak mungkin.. Sulit..
Mencoba untuk tidak memikirkannya saja aku tidak bisa apalagi aku harus melupakannya..

"Tuhaannnn.. Aku rindu..  Aku rindu kepada DIA.. Dia yang selalu ada untukku.. Dia yang aku sayang.. Dia yang aku cintai.. Aku benar-benar merindukannya.. Tuhan tolong sampaikan salam rinduku ini kepadanya.."

Aaaahhhh..
Aku benar-benar merindukan sosok seorang wanita yang selalu menyayangiku dengan sepenuh hatinya..
Sosok wanita yang selalu ingin aku ada disampingnya..
Sosok wanita yang tidak ingin kehilangan diriku..

"Aku sayang dia Tuhann.. Aku tidak ingin dia pergi.. Tolong kembalikan dia.. Tolong kembalikan dia ke pelukanku.. Bantu aku untuk berubah.. Aku ingin bahagiakan dia.. Aku berjanji Tuhan seandainya dia kembali, aku tidak akan pernah membuat air matanya jatuh ke tanah sedikitpun.."

Bodoh.. Aku benar-benar bodoh.. Semuanya terlambat..
Dia takk akan pernah kembali ke pelukanku lagi..
Kalaupun mungkin, itu pasti hanya mimpi..
Dalam hatiku bertanya-tanya..
Apa dia juga merindukanku sama seperti aku merindukannya??
Apa dia masih menyayangi aku??
Aku tidak tahu apa yang ada didalam hatinya..
Tapi aku berharap, rasa itu tetap ada didalam dirinya..
Aku akan tetap menunggu.. Menunggu selama aku bisa..
Selama waktu masih berputar dan selama rasa ini belom habis..
Aku akan tetap menunggu.. Tak peduli ia akan kembali atau ia tidak akan pernah datang lagi..
Yaahhh.. Untuk sementara ini aku harus mencoba berteman dengan sepi..
Mencoba bertahan dalam sepi..

- with love -




Tidak ada komentar:

Posting Komentar